Setelah mendapat banyak cibiran soal rencana absen sidik jari, kali ini biaya renovasi toilet menjadi bahan pembicaraan. Anggarannya mencapai Rp 2 miliar untuk 220 ruang toilet yang tersebar di Gedung Nusantara I DPR.
Humas Sekretariat Jenderal DPR Jaka Winarko membenarkan DPR akan merenovasi toilet di Gedung Nusantara I yang menjadi kantor para anggota dewan tersebut. Alokasi anggaran yang disediakan Setjen DPR untuk memperbaiki toilet bagi anggota dewan tersebut adalah sebesar Rp2 miliar.
"Renovasi toilet Gedung Nusantara I sudah dianggarkan pada 2012. Alokasi anggarannya adalah Rp 2 miliar," kata Jaka, Selasa (3/1).
Namun, Jaka mengatakan anggaran Rp2 miliar tersebut baru alokasi biaya untuk perbaikan toilet. Karenanya, Setjen akan melakukan pengecekan toilet mana yang butuh direnovasi dari 24 lantai tersebut. Di setiap lantai Gedung Nusantara I terdapat empat toilet.
Setjen DPR pun berjanji akan mengembalikan sisa dari alokasi anggaran yang telah ditetapkan ke kas negara jika nantinya anggaran yang terpakai tidak mencapai Rp2 miliar.
Menurut Jaka, toilet di Gedung Nusantara I sudah banyak yang rusak sehingga menimbulkan bau karenanya perlu direnovasi.
Tentu saja ini sebuah ironi, DPR sekali lagi mengedepankan kemewahan. Tengok saja, masih banyak rakyat miskin yang mengandalkan sungai dan kali sebagai toilet, sementara biaya untuk renovasi toilet gedung DPR mencapai Rp2 miliar.
"Renovasi toilet Gedung Nusantara I sudah dianggarkan pada 2012. Alokasi anggarannya adalah Rp 2 miliar," kata Jaka, Selasa (3/1).
Namun, Jaka mengatakan anggaran Rp2 miliar tersebut baru alokasi biaya untuk perbaikan toilet. Karenanya, Setjen akan melakukan pengecekan toilet mana yang butuh direnovasi dari 24 lantai tersebut. Di setiap lantai Gedung Nusantara I terdapat empat toilet.
Setjen DPR pun berjanji akan mengembalikan sisa dari alokasi anggaran yang telah ditetapkan ke kas negara jika nantinya anggaran yang terpakai tidak mencapai Rp2 miliar.
Menurut Jaka, toilet di Gedung Nusantara I sudah banyak yang rusak sehingga menimbulkan bau karenanya perlu direnovasi.
Tentu saja ini sebuah ironi, DPR sekali lagi mengedepankan kemewahan. Tengok saja, masih banyak rakyat miskin yang mengandalkan sungai dan kali sebagai toilet, sementara biaya untuk renovasi toilet gedung DPR mencapai Rp2 miliar.
Beberapa bagian dalam toilet memang butuh perbaikan lantaran tidak berfungsi dengan baik. Namun tidak semua toilet di DPR perlu perbaikan. Sejumlah toilet terawat baik karena ada fraksi yang memperbaiki sendiri toilet secara swadaya.
"Untuk yang Fraksi Partai Golkar, kita tak butuh perbaikan karena kami sudah memperbaikinya. Uangnya dari iuran anggota setiap bulan. Kami memperbaiki setiap lantai yang memang ditempati anggota Fraksi Golkar," kata Ade Komaruddin, Sekretaris Fraksi Golkar.
Ketua DPR Marzuki Alie yang ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/1), menilai jika perbaikan toilet untuk 23 lantai anggaran sebesar Rp 2 miliar tidaklah terlalu besar. Menurut Marzuki, jangan dilihat dari angkanya saja. Tetapi lihat dari seluruhnya.
"Anggaran Rp 2 miliar itu untuk berapa toilet Gedung kita kan 23 lantai. Jadi jangan perbaikan WC Rp miliar. Orang berpikir WC-nya dari emas," ungkapnya. Politisi Partai Demokrat ini mengatakan kalau toilet di Gedung DPR sebanyak 92.
Sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie menolak berkomentar terkait penting tidaknya perbaikan toilet di kantornya. Namun ia setuju jika Badan Urusan Rumah Tangga DPR perlu melakukan pengawasan agar anggarannya tidak diselewengkan.
berbagai sumber'
0 komentar:
Posting Komentar