Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Pantai Baron

Written By Admin on Sabtu, 23 Juli 2011 | 21.53


Pantai Baron, merupakan pantai paling populer di Gunungkidul, karena pantai ini adalah pantai pertama yang akan ditemui jika mengunjungi gugusan kecup mesra laut dan daratan, simbol keelokan wisata pantai Gunungkidul. Jajaran Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Krakal dan Pantai Sundak berderet di sana, memanjakan pengunjung akan keriuhan ombak pembawa kedamaian kalbu.
Pantai Baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 20 km arah selatan kota Wonosari (40 km dari kota Yogyakarta). Pantai yang menjadi saksi pertemuan antara air laut dan air tawar, yang merupakan hasil dari sungai yang bermuara di satu sudut pantai baron, sebagai perlambang berpadunya dua hati meski dengan perbedaan latar belakang. Pantai Baron merupakan teluk yang diapit oleh dinding bukit yang hijau, dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini juga merupakan muara dari aliran sungai di bawah batu karang, yang airnya cukup jernih.

 Para wisatawan akan dimanjakan dengan keelokan desir angin yang mengantarkan ombak tuk bercumbu dengan hamparan pasir, begitu sabar menunggu datangnya sang kekasih. Pantai Baron juga dikenal sebagai tempat pendaratan nelayan sehingga menu ikan segar menjadi favorit pengunjung di pantai ini. Restoran ikan tersebar di berbagai penjuru pantai dengan menu-menu yang lezat. Hasil kekayaan Baron seperti udang besar (lobster), ikan bawal putih, kakap, tongkol pun siap memanjakan pengunjung, baik yang masih segar ataupun yang siap saji. Sebagai Rekomendasi, menu andalan di sini adalah Sop Kakap.

 Di Pantai tersebut kita tidak bisa untuk berenang seenaknya, karena ombak yang cukup besar. Para pengunjung masih dapat berenang di pantai ini sampai batas yang diperkenankan, ditandai dengan rentangan kawat yang dibentangkan di atas teluk. Teluk yang ada di pantai Baron merupakan teluk yang diapit oleh dinding bukit yang hijau, dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini juga merupakan muara dari aliran sungai di bawah batu karang, yang airnya cukup jernih. Pantai Baron merupakan pantai pertemuan antara air laut dan air tawar, merupakan hasil dari sungai yang bermuara di satu sudut pantai baron, melambangkan berpadunya dua hati meski dengan perbedaan latar belakang. Di pantai ini juga terdapat muara sungai bawah tanah yang bisa digunakan untuk pemandian setelah bermain di laut.

 Satu momen yang teramat sayang dilewatkan adalah Upacara Sedekah Laut yang diselenggarakan oleh masyarakat nelayan setempat setiap bulan suro dalam kalender jawa, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil laut yang telah diberikan. Upacara tradisional tersebut diberi nama upacara Labuhan. Istilah Labuhan berasal dari kata labuh yang menurut kamus umum Indonesia berarti membuang atau mencampakan ke air. Arti ini hampir sama dengan kata labuh dalam bahasa Jawa yang berarti ngudunake. Kaitannya dengan labuhan di Pantai Baron, Upacara Labuhan berarti memberi sesaji kepada penguasa Laut Selatan, yang menurut kepercayaan, penguasa Laut Selatan tersebut adalah Kanjeng Ratu Kidul. Setiap upacara tradisional labuhan dilaksanakan, maka banyak pendatang dari daerah lain ikut menjadi pendukung upacara tersebut. Sebagian di antara mereka mempunyai kepentingan atau hajat tertentu, dan sebagian yang lain membayar nazar atau sebagai sarana mengucapkan terima kasih atas terkabulnya hajat mereka. Menurut tradisi, malam hari sebelum dilaksanakan upacara tradisional Labuhan, maka terlebih dulu dilaksanakan malam tirakatan. Para peserta tirakatan yang dipimpin oleh sesepuh penanggung jawab upacara, mengadakan ritual semalam suntuk tidak tidur disertai memanjatkkan do’a, memeohon kepada yang maha kuasa agar upacara labuhan yang akan dilaksanakan esok sorenya berjalan lancar dan tidak ada halangan.

0 komentar:

Posting Komentar