Thiwul, untuk sebagian masyarakat indonesia merupakan makanan pokok pengganti beras, karena susahnya mendapatkan beras ( mahal ) atau pun kalau ada sudah tidak layak konsumsi karena beras gudang bulog yg kombinasinya 70% : 30% ( Kutu : Beras ), maka thiwul pun menjadi makanan favorit disebagian wilayah seperti Wonogiri, Pacitan dan Gunungkidul.
Thiwul merupakan makanan tradisional yang lekat dengan masyarakat. Meskipun banyak makanan modern, namun bagi para penikmatnya thiwul menjadi makanan yang tetap dicari. Makanan yang sebelumnya menjadi pengganti nasi dan dihidangkan dengan sambal ini, kini diolah menjadi jajanan bercitarasa manis dan gurih. Dengan tekstur yang lebih lembut dan penambahan gula, thiwul jenis ini disebut thiwul ayu.
Thiwul ayu yang terkenal di Wonosari juga bisa ditemui di daerah Mangunan, Dlingo, Bantul. Mbok Sum, pembuat thiwul ayu yang mulai tahun 1997 membuat thiwul ayu dan menjadikannya sumber penghasilan. “ Setiap hari, kami memproduksi 50 kotak thiwul dan bisa lebih jika musim liburan”, penjelasan Mbok Sum di kediamannya. Omset pada musim lebaran bisa mencapai Rp. 500.000 per hari, yang pada hari biasa hanya sekitar Rp. 200.000 per hari.
Mbok Sum membuat thiwul dari tepung gaplek yang dipasok petani dari Mangunan, gula merah atau gula putih dan kelapa. “ Menurut para pembeli gaplek dari sini mempunyai cita rasa khas dan untuk campuran gula lebih disukai dengan gula merah “, jelasnya. Pembuatannya tidak memerlukan waktu yang lama, sekitar 15-20 menit sehingga pembeli bisa menunggu sekaligus melihat proses pembuatannya. Sebagai oleh-oleh, thiwul ini akan tahan hingga 2 X 24 jam dan bisa lebih jika disimpan di kulkas. Harga satu kotak Rp. 3.500 untuk ukuran kecil dan Rp. 5000 untuk ukuran besar, baik thiwul gula merah, gula pasir maupun thiwul sambel. Meskipun tempatnya agak terpencil, konsumen thiwul ayu ini tetap mendatangi untuk membeli jajanan ini.
Keberadaan tempat wisata yaitu kebun buah dan makam raja-raja Imogiri pun cukup membantu pemasaran makanan ini. Penggemar thiwul ayu ini tidak hanya terbatas pada wisatawan lokal, namun wisatawan mancanegara pun menggemari, seperti wisatawan dari Korea dan Jepang.
semoga menjadi inspirasi untuk anda
berbagai sumber'
0 komentar:
Posting Komentar