Tak terima hubungan asmaranya diputuskan sang kekasih melalui Facebook tanpa sebab, Ame alias Nini (25) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Sebelum melakukan aksinya, Ame sempat meninggalkan pesan-pesan melalui sepucuk surat, yang ditujukan kepada bosnya tempat bekerja di salah satu butik di BCS Mall.
Ame diketahui mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tangga lantai dua rumah bosnya, di Perumahan Taman Kota Baloi Sabtu (10/3/2012) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat ditemukan pertama kali oleh adiknya, Yanti, tubuh Ame masih panas. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi saat dilarikan ke Rumah sakit Awal Bros. Menurut keterangan Dokter, Ame sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Suwinto, bos korban tempat Ame bekerja menuturkan, sebelum ditemukan gantung diri, almarhumah masih bekerja menjaga butik. Namun, Ame lebih cepat pulang dari teman-temannya yang lain. Saat minta izin pulang, Ame sempat menitip pesan kepada bos dan teman-temannya di toko.
"Dia pulang duluan ke rumah, sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum pulang, dia lebih dulu menyelesaikan laporan pembukuan penjualannya. Saat pulang itulah, dia titip pesan dan minta maaf kalau ada kesalahan selama bekerja di butik," ungkap Suwinto.
"Bahkan, dia juga minta maaf sama teman-temannya yang lain. Saat akan gantung diri, Ame juga masih sempat kirim pesan melalui BBM ke saya, katanya dia minta maaf kalau ada berbuat salah,"ujar Suwinto menceritakan pesan-pesan terakhir Ame," lanjut Suwinto.
Dua hari sebelum ditemukan gantung diri, Ame sempat mencoba bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri. Namun, aksinya itu cepat diketahui oleh Yanti.
"Ame punya pacar di Pekanbaru, namanya Adiang. Keduanya berpacaran sejak hari imlek lalu. setelah menjalin hubungan di Batam, pacarnya itu pergi ke Pekanbaru," jelas Suwinto.
"Jadi, keduanya selama empat bulan ini menjalin hubungan jarak jauh. Entah ada masalah apa, pacarnya itu memutuskan Ame melalui Facebook. Sejak itulah Ame ingin mencoba bunuh diri,"ujar Suwinto kepada Tribun di sela memberikan keterangan di ruang Sat Reskrim Polresta Barelang.
Sebelum melakukan aksinya, Ame sempat meninggalkan pesan-pesan melalui sepucuk surat, yang ditujukan kepada bosnya tempat bekerja di salah satu butik di BCS Mall.
Ame diketahui mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tangga lantai dua rumah bosnya, di Perumahan Taman Kota Baloi Sabtu (10/3/2012) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat ditemukan pertama kali oleh adiknya, Yanti, tubuh Ame masih panas. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi saat dilarikan ke Rumah sakit Awal Bros. Menurut keterangan Dokter, Ame sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Suwinto, bos korban tempat Ame bekerja menuturkan, sebelum ditemukan gantung diri, almarhumah masih bekerja menjaga butik. Namun, Ame lebih cepat pulang dari teman-temannya yang lain. Saat minta izin pulang, Ame sempat menitip pesan kepada bos dan teman-temannya di toko.
"Dia pulang duluan ke rumah, sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum pulang, dia lebih dulu menyelesaikan laporan pembukuan penjualannya. Saat pulang itulah, dia titip pesan dan minta maaf kalau ada kesalahan selama bekerja di butik," ungkap Suwinto.
"Bahkan, dia juga minta maaf sama teman-temannya yang lain. Saat akan gantung diri, Ame juga masih sempat kirim pesan melalui BBM ke saya, katanya dia minta maaf kalau ada berbuat salah,"ujar Suwinto menceritakan pesan-pesan terakhir Ame," lanjut Suwinto.
Dua hari sebelum ditemukan gantung diri, Ame sempat mencoba bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri. Namun, aksinya itu cepat diketahui oleh Yanti.
"Ame punya pacar di Pekanbaru, namanya Adiang. Keduanya berpacaran sejak hari imlek lalu. setelah menjalin hubungan di Batam, pacarnya itu pergi ke Pekanbaru," jelas Suwinto.
"Jadi, keduanya selama empat bulan ini menjalin hubungan jarak jauh. Entah ada masalah apa, pacarnya itu memutuskan Ame melalui Facebook. Sejak itulah Ame ingin mencoba bunuh diri,"ujar Suwinto kepada Tribun di sela memberikan keterangan di ruang Sat Reskrim Polresta Barelang.
TRIBUNnews.com
0 komentar:
Posting Komentar