Gelombang penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus bergulir. Di Kota Pasuruan, sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA) menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (20/03/2012).
Mereka mendesak para wakil rakyat yang ada di daerah juga mendukung penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM. "SBY selalu galau, SBY selalu ragu dalam setiap kebijakan, Maka dengan itu jangan pernah menaikkan harga BBM agar tidak menyengsarakan rakyat Indonesia," teriak Zulkarnain, koordinator aksi.
Dalam orasinya mereka juga menyebutkan kebijakan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil kebijakan inkonstitusional karena banyak aset negara yang sudah dimonopoli oleh pihak asing dengan menjual berbagai sumber daya alam.
Selain itu mereka juga meminta kepada Pemerintah pusat maupun daerah untuk mengurangi belanja negara. "Karena banyak warga negara kita yang hidupnya terbatas serba kekurangan, sementara pejabatnya dengan enaknya kunjungan ke luar negeri. Dan banyak pejabat yang korupsi," teriaknya.
Usai melakukan orasi, mereka juga meminta tanda tangan kepada perwakilan anggota DPRD Kota Pasuruan sebagai sikap penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM. Sebanyak tujuh anggota dewan dari berbagai fraksi pun bersedia membubuhkan tanda tangan. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian yang menjaga di depan pintu gerbang DPRD Kota Pasuruan. Namun aksi memanas pun mereda setelah, ratusan mahasiswa itu mengurungkan niat masuk ke gedung DPR.
Dalam orasinya mereka juga menyebutkan kebijakan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil kebijakan inkonstitusional karena banyak aset negara yang sudah dimonopoli oleh pihak asing dengan menjual berbagai sumber daya alam.
Selain itu mereka juga meminta kepada Pemerintah pusat maupun daerah untuk mengurangi belanja negara. "Karena banyak warga negara kita yang hidupnya terbatas serba kekurangan, sementara pejabatnya dengan enaknya kunjungan ke luar negeri. Dan banyak pejabat yang korupsi," teriaknya.
Usai melakukan orasi, mereka juga meminta tanda tangan kepada perwakilan anggota DPRD Kota Pasuruan sebagai sikap penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM. Sebanyak tujuh anggota dewan dari berbagai fraksi pun bersedia membubuhkan tanda tangan. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian yang menjaga di depan pintu gerbang DPRD Kota Pasuruan. Namun aksi memanas pun mereda setelah, ratusan mahasiswa itu mengurungkan niat masuk ke gedung DPR.
kompas'
0 komentar:
Posting Komentar