Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Inilah Fakta dan Mitos Seputar Tidur

Written By Admin on Rabu, 12 Oktober 2011 | 19.37



Tidur adalah salah satu cara istirahat yang paling baik karena saat tidur, kita bisa mengembalikan seluruh fungsi organ tubuh. Namun, tidak semua orang bisa tidur dengan "benar", dan bangun dalam keadaan bugar keesokan paginya.

Lalu apa sih penyebabnya? Hal ini disebabkan kita seringkali salah mengartikan mitos-mitos tentang tidur, khususnya dalam hal membayar "utang" tidur akibat kurangnya jatah tidur sebelumnya. Ini beberapa di antaranya:

1. Tidur kurang dari 1 jam per hari tidak mempengaruhi aktivitas Anda.
Hal ini adalah mitos. Anda mungkin tidak akan merasa mengantuk di siang hari. Namun kurangnya waktu tidur bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan merespons dengan cepat. Kurang tidur juga bisa mengganggu kesehatan jantung, keseimbangan energi, dan kemampuan untuk melawan infeksi penyakit.

2. Tubuh Anda bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan jam tidur.
Sebagian besar orang merasa tubuhnya bisa mengatur ulang jam biologis mereka untuk tidur hanya dalam waktu 1-2 jam saja. Akibatnya, dalam beberapa hari kemudian Anda harus "membayar" waktu tidur itu, dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri untuk kembali tidur normal lebih dari seminggu.

3. Tidur malam lebih lama bisa menghilangkan kelelahan di siang hari.
Anda tak hanya membutuhkan waktu tidur yang cukup, tapi kualitas tidur yang baik. Beberapa orang bisa tidur 8-9 jam setiap malamnya, tetapi mereka tetap tidak merasa cukup istirahat ketika bangun. Hal ini disebabkan karena kualitas tidur yang rendah.

4. Anda bisa mengganti waktu tidur lebih banyak.
Bekerja lembur dalam seminggu hingga kekurangan waktu tidur kadang membuat Anda berpikir untuk menggantinya di akhir pekan. Meskipun pola tidur akan sangat membantu meringankan utang tidur, namun hal ini tidak akan membuat Anda benar-benar bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Balas dendam waktu tidur ini justru akan mempengaruhi siklus bangun tidur Anda. Akibatnya, akan jauh lebih sulit untuk pergi tidur dan bangun pada waktu yang tepat keesokan harinya.

Berikut Mitos dan Fakta Seputar Tidur:

Mitos : Ada sesuatu yang tidak beres jika tidak ingat akan mimpi Anda
Fakta : Hal ini kurang tepat. Semua orang pasti pernah bermimpi, ada orang yang ingat akan mimpinya dan ada yang tidak ingat. Mimpi dapat terjadi pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu dimana kondisi mata bergerak-gerak cepat. Pada fase ini, seseorang mungkin ingat mimpinya.

Sementara itu, pada fase tidur Non REM (kondisi mata tenang), seseorang tidak ingat atau tidak bisa cerita mimpinya. Ada orang yang sering bermimpi dan juga yang tidak. Orang yang berpenyakit jiwa, semisal sadistik, sering tidak mengalami mimpi.

Mitos : Saya akan baik-baik saja jika hanya tidur selama 4 atau 5 jam
Fakta : Memang betul ada orang-orang yang jumlah jam tidurnya hanya sedikit, yaitu hanya 4 atau 5 jam tidur di malam hari. Hal ini terkait dengan profesi orang tersebut.

Sebagian besar orang membutuhkan tidur selama 6-8 jam. Sehingga kecil kemungkinannya jika seseorang tidur dalam waktu yang relatif singkat tanpa mengalami gangguan kesehatan.

Tak jarang, pada hari libur kita bangun lebih siang dari biasanya. Jam biologis manusia dimulai saat bangun tidur. Jika jam biologis terganggu atau bergeser, akan mengganggu jam tidur berikutnya. Jam tidur manusia hanya boleh bergeser plus/minus 1 jam.
Misalnya, Anda setiap hari bangun jam 5. Jika ingin bangun lebih siang, tidak boleh lebih dari jam 6. Jika malamnya Anda begadang, sebaiknya tak bangun terlambat atau lebih dari jam 6.

Demikian juga sebaliknya. Jika terbiasa bangun jam 5 dan pada suatu ketika ingin bangun lebih awal, paling tidak Anda bangun jam 4. Tidak kurang dari jam 4. Kompensasinya, untuk mengganti waktu tidur yang kurang, Anda bisa tidur lebih awal atau tidur siang sebentar (tak lebih dari 30 menit).

Lama jam tidur sebenarnya relatif. Ahli di Jepang pernah melakukan penelitian dan membuktikan bahwa orang yang tidur 6-8 jam sehari, umurnya lebih panjang. Pada kenyataannya, tak sedikit orang dengan jam tidur sedikit atau tidur lebih lama, tetap sehat.

Mitos : Pengidap insomnia hampir tidak pernah tidur
Fakta : Pengidap insomnia sering mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak tidur di malam hari. Walaupun begitu, "sama sekali tidak tidur" merupakan hal yang tidak mungkin. Bahkan dalam kasus yang parah, seorang pengidap insomnia dapat tidur di malam hari sekalipun untuk beberapa jam saja.

Ada dua jenis insomnia, pertama, primary. Dalam hal ini seseorang memang tidak bisa atau susah tidur. Kedua, insomnia yang ada penyebabnya, yaitu karena kencing melulu di malam hari, kaki kejang-kejang terus pada setengah bagian ke atas, atau sering kram di malam hari.

Ada juga kasus dimana kita kadang tak menyadari berapa lama kita tidur. Ada orang yang mengira ia tertidur hanya beberapa menit tapi ternyata terbangun beberapa jam kemudian.

Hal ini terjadi karena kita tidak menyadari jalannya waktu ketika kita tertidur. Ada beberapa orang yang yakin bahwa mereka sama sekali tidak tidur tiap malamnya. Lalu mereka dibawa ke laboratoriun tidur dan terbukti bahwa meski mereka berkata tidak tertidur semalaman, sebenarnya mereka tertidur selama 7 jam.

Mitos : Tertidur di siang hari berarti malas
Fakta : Tertidur di siang hari bukan berarti malas melainkan merupakan tanda kebutuhan fisiologis. Ada tiga sebab orang tertidur di siang hari. Pertama, depresi. Contohnya, Anda mendengarkan ceramah yang membosankan sehingga mengantuk dan tertidur. Kedua, tidak nyenyak tidur di malam hari. Ketiga, mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea.

Mitos : Tidur siang merupakan kebiasaan buruk
Fakta : Tidur siang mungkin diperlukan untuk beberapa orang karena ini menyangkut kebiasaan. Tidur siang boleh-boleh saja, agar tubuh lebih rileks dianjurkan kira-kira 30 menit. Tidak lebih. Karena terlalu lama tidur siang akan mengganggu jam tidur di malam hari.

Bagi orang yang susah tidur di malam hari, tidak dianjurkan tidur siang. Bagi yang berusia 50 tahun ke atas, tidur siang akan lebih terasa manfaatnya. Karena orang pada usia ini tidak bisa kerja terlalu lama, dalam arti harus ada jeda.

Mitos : Gangguan tidur tidak perlu diperiksakan ke dokter

Fakta : Tidak benar. Orang yang mengalami gangguan tidur perlu diperiksa di laboratorium tidur (sleep laboratory). Caranya, penderita akan direkam saat tidur dengan alat polisomnografi yang memonitor gelombang otak, napas pergerakan bola mata, denyut jantung, kadar oksigen darah, pergerakan tungkai, dada, dan perut. Kemudian dapat disimpulkan bagaimana kedalaman tidur orang tersebut.

Pemeriksaan tidur dianjurkan bagi penderita gangguan tidur seperti mendengkur, restless leg syndrome (kaki tak bisa berhenti bergerak), sleep apnea, epilepsi dengan bangkitan kejang saat tidur, dan anak gemuk, hiperaktif, serta malas belajar.

Mitos : Bagaimana saya tidur tidak mempengaruhi kesehatan saya
Fakta : Semakin banyak fakta yang memperlihatkan bahwa kesehatan secara menyeluruh sangat terkait dengan kualitas dan kuantitas tidur. Gangguan tidur yang spesifik seperti sleep apnea dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Tidur juga mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. Sulit tidur berhubungan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan mempengaruhi rentang kehidupan anda. Oleh karena itu, pastikan Anda tidur yang cukup.

sumber: - tabloid nova
            - tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar