Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Jam Raksasa di Makkah Banyak Keistimewaannya

Written By Admin on Senin, 01 Agustus 2011 | 09.28

The Mecca Royal Clock Tower, jam tertinggi nomor dua di dunia sudah berdetak. Operasional jam raksasa di belakang Masjidil Haram tersebut dimulai tepat 1 Ramadan 1432 Hijriah, yang diperkirakan akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka segera.

Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen's Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.

Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, "Dalam nama Allah". Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.

Jam raksasa ini punya banyak keistimewaan. Suara azan yang keluar dari jam bisa terdengar hingga tujuh kilometer. Sementara nyala lampu hijau dan putih saat adzan bisa terlihat hingga jarak 30 kilometer.

Wajah jam juga dapat berganti warna. Bila siang, wajah jam berwarna putih. Bila malam menjadi hijau dan putih. Jam raksasa ini berada di atas King Abdul Aziz Endwoment Project.  Sebuah kompleks megah yang terdiri atas tujuh menara.

"Semua persiapan untuk menerima tamu saat Ramadan di hotel sudah lengkap. Seluruh kamar dan suite room sudah bernuansa Ramadan," kata Direktur Telekomunikasi dan Promosi Bisnis Fairmont Raffles Hotels International, Khaled Yamaq.

Tinggi menara jam ini mencapai 601 meter dengan 76 lantai. Menara jam memiliki 858 kamar suite yang pemandangan dari jendelanya menghadap ke Masjidil Haram.

Untuk upacara dimulainya operasional jam The Mecca Royal Clock Tower akan didahului oleh tujuh kali tembakan meriam. 
Namun para ulama Islam berharap, pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampau gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Makkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai "pusat bumi".

Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.

Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.

0 komentar:

Posting Komentar