Knalpot memiliki fungsi dan peran penting bagi kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor. Selain menunjang penampilan, pipa itu juga berfungsi sebagai saluran gas sisa hasil pembakaran di mesin dan menopang tenaga yang dihasilkan mesin.
“Sebab, knalpot yang bocor juga menyebabkan tenaga motor menurun dan boros bahan bakar,” tutur Supardi, mekanik Wali Motor, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu 22 Juni 2011.
Menurut Pardi, panggilan Supardi, penyebab pipa knalpot keropos ada bermacam-macam. Selain faktor usia, kandungan garam dan tingkat keasaman air saat kendaraan itu dicuci juga kerap menjadi biang pengeroposan.
Oleh karena itu, melakukan pencegahan sedini mungkin merupakan langkah yang bijak. Bagaimana cara pencegahan tersebut? Bagian mana saja dari knalpot yang harus diperhatikan?
“Sebab, knalpot yang bocor juga menyebabkan tenaga motor menurun dan boros bahan bakar,” tutur Supardi, mekanik Wali Motor, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu 22 Juni 2011.
Menurut Pardi, panggilan Supardi, penyebab pipa knalpot keropos ada bermacam-macam. Selain faktor usia, kandungan garam dan tingkat keasaman air saat kendaraan itu dicuci juga kerap menjadi biang pengeroposan.
Oleh karena itu, melakukan pencegahan sedini mungkin merupakan langkah yang bijak. Bagaimana cara pencegahan tersebut? Bagian mana saja dari knalpot yang harus diperhatikan?
1. Olesi leher knalpot dengan oli
Bagian dari knalpot yang paling sering dan gampang keropos adalah bagian leher. Maklum, pipa leher merupakan bagian yang paling pertama terkena semburan hawa panas dari gas buang yang dihasilkan mesin.
“Pada sisi lain, bagian ini juga paling gampang terkena kotoran, baik yang berupa cairan maupun padat,” ujar Pardi.
Bila cairan yang telah menempel atau guyuran air dengan tingkat kandungan garam dan keasaman yang tinggi menempel di bagian itu mengering karena suhu panas, maka berpotensi menimbulkan karat. Timbunan karat itulah yang akan menggerogoti leher knalpot tersebut dan akhirnya bocor.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan perawatan leher knalpot tersebut secara rutin. Caranya cukup gampang, cuci bersih motor dengan menggunakan air yang bersih.
Kemudian, olesi pipa leher tersebut dengan oli mesin atau cairan silikon yang banyak tersedia di toko dan biarkan merata. Setelah itu panasi mesin selama dua hingga tiga menit.
Pemanasan tersebut berguna untuk menetralisisasi kandungan garam dan tingkat keasaman di pipa. Kedua unsur itu menempel di pipa knalpot dengan perantaraan air, debu, atau embun.
2. Sikat leher knalpot bila telah berkerak
“Pada sisi lain, bagian ini juga paling gampang terkena kotoran, baik yang berupa cairan maupun padat,” ujar Pardi.
Bila cairan yang telah menempel atau guyuran air dengan tingkat kandungan garam dan keasaman yang tinggi menempel di bagian itu mengering karena suhu panas, maka berpotensi menimbulkan karat. Timbunan karat itulah yang akan menggerogoti leher knalpot tersebut dan akhirnya bocor.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan perawatan leher knalpot tersebut secara rutin. Caranya cukup gampang, cuci bersih motor dengan menggunakan air yang bersih.
Kemudian, olesi pipa leher tersebut dengan oli mesin atau cairan silikon yang banyak tersedia di toko dan biarkan merata. Setelah itu panasi mesin selama dua hingga tiga menit.
Pemanasan tersebut berguna untuk menetralisisasi kandungan garam dan tingkat keasaman di pipa. Kedua unsur itu menempel di pipa knalpot dengan perantaraan air, debu, atau embun.
2. Sikat leher knalpot bila telah berkerak
Bila kotoran di bagian leher tersebut telah membentuk kerak, maka lakukan penggerusan. Caranya, gunakan sikat dari kawat dan jangan menggunakan kikir untuk membersihkan kotoran tersebut.
“Setelah kotoran habis, cucilah leher knalpot, dan setelah kering olesi dengan menggunakan oli, atau cairan silikon. Bila tidak ada bisa menggunakan bensin,” saran Pardi.
Sebelum olesan tersebut kering sebaiknya melakukan pemanasan mesin. Lakukan cara ini antara dua hingga tiga menit hingga cairan yang berada di pipa leher benar-benar kering. “Lakukan perawatan seperti ini seminggu sekali agar knalpot awet,” terang Pardi.
3. Bersihkan pipa bagian dalam dan mulut knalpot
“Setelah kotoran habis, cucilah leher knalpot, dan setelah kering olesi dengan menggunakan oli, atau cairan silikon. Bila tidak ada bisa menggunakan bensin,” saran Pardi.
Sebelum olesan tersebut kering sebaiknya melakukan pemanasan mesin. Lakukan cara ini antara dua hingga tiga menit hingga cairan yang berada di pipa leher benar-benar kering. “Lakukan perawatan seperti ini seminggu sekali agar knalpot awet,” terang Pardi.
3. Bersihkan pipa bagian dalam dan mulut knalpot
Pipa bagian dalam di badan knalpot memang jarang sekali bermasalah sebab lokasinya yang berada di dalam dan terlindung menyebabkan bagian ini relatif lebih aman.
Namun, tidak menutup kemungkinan embun dan debu masuk ke bagian tersebut. Maka, potensi keropos atau rusak pun ada.
“Pada bagian badan hingga ujung knalpot, bagian yang paling mudah keropos adalah mulut atau ujung knalpot. Itu yang perlu perawatan,” kata Pardi.
Seperti halnya perawatan leher knalpot, perawatan badan dan ujung knalpot juga relatif mudah. Cukup mengolesi dengan oli atau menyemprotkan cairan silikon melalui lubang mulut knalpot. Setelah itu panasi mesin motor.
“Pemanasan mesin itu cukup dua hingga tiga menit agar oli atau cairan silikon menguap dan kandungan garam dan tingkat keasaman kembali netral,” imbuh Pardi.
Lakukan perawatan ini sepekan sekali. Perlakuan seperti itu berlaku untuk knalpot standar bawaan dari pabrik maupun knalpot racing atau aftermarket.
Namun, tidak menutup kemungkinan embun dan debu masuk ke bagian tersebut. Maka, potensi keropos atau rusak pun ada.
“Pada bagian badan hingga ujung knalpot, bagian yang paling mudah keropos adalah mulut atau ujung knalpot. Itu yang perlu perawatan,” kata Pardi.
Seperti halnya perawatan leher knalpot, perawatan badan dan ujung knalpot juga relatif mudah. Cukup mengolesi dengan oli atau menyemprotkan cairan silikon melalui lubang mulut knalpot. Setelah itu panasi mesin motor.
“Pemanasan mesin itu cukup dua hingga tiga menit agar oli atau cairan silikon menguap dan kandungan garam dan tingkat keasaman kembali netral,” imbuh Pardi.
Lakukan perawatan ini sepekan sekali. Perlakuan seperti itu berlaku untuk knalpot standar bawaan dari pabrik maupun knalpot racing atau aftermarket.
0 komentar:
Posting Komentar