Kehadiran Iga Bakar Jogja di Jalan Wastukencana yang baru tiga bulan, ternyata sudah berhasil menyita perhatian para ribb lover atau penggemar sajian iga di Kota Bandung.
Kini, tempat makan berkapasitas 200 tamu yang mengusung konsep warung modern ini, bahkan sudah memiliki pelanggan tetap.
Pada hari kerja Iga Bakar Jogja Outlet Bandung, rata-rata dikunjungi tak kurang 150 tamu. Sementara di akhir pekan rumah makan waralaba yang berpusat di Yogyakarta ini, jumlah pengunjung bisa mencapai dua kali lipat hari biasa. Termasuk di antaranya para wisatawan dari luar kota maupun luar negeri.
Marketing Manager Iga Bakar Jogja, Abe Aditya, mengatakan, saat ini Iga Bakar Jogja Outlet Bandung masih fokus menyajikan menu unggulan iga bakar. Bedanya, rasa saus iga yang ditawarkan di tempat ini sangat variatif. Ada saus teriyaki, saus madu, saus pedas, dan saus belacan.
"Daging iga kami datangkan langsung dari pusat di Yogyakarta. Daging ini lebih dulu dimasak menggunakan bumbu rempah, sampai tingkat kematangan tertentu. Sehingga bumbu-bumbu rempah meresap ke dalam daging. Waktu memasak yang tepat sekaligus membuat daging iga terasa empuk. Sebelum dibakar daging iga dioles lagi dengan bumbu bakar yang diracik khusus," kata Abe Aditya, Rabu (8/6/2011) siang.
Operational Manager Iga Bakar Jogja, Giyarso, mengatakan, di tempat ini konsumen bisa memilih besar daging iga sesuai selera. Mulai yang berat 250 gram, 350 gram, dan 450 gram. Pengunjung bisa melihat langsung proses pembakaran daging iga karena dapurnya memang berada di bagian depan rumah makan ini.
Sementara di dalam ruangan Iga Bakar Jogja yang terdiri dari dua lantai, pengunjung bisa menunggu pesanan sambil mendengarkan musik, mengakses internet melalui laptop, atau melihat-lihat foto bernuansa budaya Yogyakarta.
"Harga menu iga bakar paling mahal Rp 35.000. Kami juga sediakan aneka minuman segar yang diracik buat mengimbangi rasa gurih setelah makan daging iga. Beberapa bahkan bisa menurunkan kolesterol.
Kini, tempat makan berkapasitas 200 tamu yang mengusung konsep warung modern ini, bahkan sudah memiliki pelanggan tetap.
Pada hari kerja Iga Bakar Jogja Outlet Bandung, rata-rata dikunjungi tak kurang 150 tamu. Sementara di akhir pekan rumah makan waralaba yang berpusat di Yogyakarta ini, jumlah pengunjung bisa mencapai dua kali lipat hari biasa. Termasuk di antaranya para wisatawan dari luar kota maupun luar negeri.
Marketing Manager Iga Bakar Jogja, Abe Aditya, mengatakan, saat ini Iga Bakar Jogja Outlet Bandung masih fokus menyajikan menu unggulan iga bakar. Bedanya, rasa saus iga yang ditawarkan di tempat ini sangat variatif. Ada saus teriyaki, saus madu, saus pedas, dan saus belacan.
"Daging iga kami datangkan langsung dari pusat di Yogyakarta. Daging ini lebih dulu dimasak menggunakan bumbu rempah, sampai tingkat kematangan tertentu. Sehingga bumbu-bumbu rempah meresap ke dalam daging. Waktu memasak yang tepat sekaligus membuat daging iga terasa empuk. Sebelum dibakar daging iga dioles lagi dengan bumbu bakar yang diracik khusus," kata Abe Aditya, Rabu (8/6/2011) siang.
Operational Manager Iga Bakar Jogja, Giyarso, mengatakan, di tempat ini konsumen bisa memilih besar daging iga sesuai selera. Mulai yang berat 250 gram, 350 gram, dan 450 gram. Pengunjung bisa melihat langsung proses pembakaran daging iga karena dapurnya memang berada di bagian depan rumah makan ini.
Sementara di dalam ruangan Iga Bakar Jogja yang terdiri dari dua lantai, pengunjung bisa menunggu pesanan sambil mendengarkan musik, mengakses internet melalui laptop, atau melihat-lihat foto bernuansa budaya Yogyakarta.
"Harga menu iga bakar paling mahal Rp 35.000. Kami juga sediakan aneka minuman segar yang diracik buat mengimbangi rasa gurih setelah makan daging iga. Beberapa bahkan bisa menurunkan kolesterol.
Sumber:TRIBUNNEWS.COM
0 komentar:
Posting Komentar