Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Makan Kripik Juga Bikin Gemuk

Written By Admin on Kamis, 23 Juni 2011 | 01.05


Keripik ternyata menjadi salah satu penyebab kegemukan yang wajib diwaspadai, jauh lebih besar daripada soda, permen, atau es krim. Makanan ringan ini mengandung kalori yang cukup tinggi. Keripik skrg mempunyai banyak varian antara lain keripik kentang, keripik singkong, keripik sukun, keripik bayam, keripik tempe, keripik pisang, keripik nangka, keripik salak dan masih banyak lagi keripik lainnya yang dijual dipasaran.

"Keripik memang enak dan memiliki tekstur yang menarik. Orang juga tidak puas hanya makan satu atau dua keripik, tetapi satu kantong," kata Dr F Xavier Pi-Sunyer dari St Luke-Roosevelt Hospital Center, New York, Amerika Serikat. Di Indonesia keripik menjadi salah satu makanan favorit khususnya anak-anak dan remaja yang tersedia di supermarket dan toko-toko pinggir jalan.

Dalam riset terbaru ini disebutkan bahwa pilihan dan kebiasaan makan menjadi penyebab utama kegemukan. "Tidak ada cara mudah untuk mendapatkan berat badan ideal. Olahraga dan pengaturan pola makan wajib diperhatikan, tetapi pola makan jelas paling berpengaruh," kata Dr Frank Hu.

Tim peneliti menganalisa pola makan dan gaya hidup 120.877 orang dari tiga penelitian jangka panjang. Seluruh responden adalah petugas kesehatan dan tidak kegemukan ketika penelitian dimulai. Berat badan para responden diukur setiap empat tahun selama dua dekade. Mereka juga mengisi kuesioner seputar pola makan. Secara umum para partisipan mengalami kenaikan berat badan 7,7 kilogram (kg) dalam 20 tahun
.
Keripik kentang diketahui menjadi penyebab kegemukan. Setiap saji (15 keripik) mengandung 160 kalori dan akan menyebabkan penambahan berat badan 0,7 kg dalam empat tahun. Lebih besar jika dibandingkan dengan makanan manis dan dessert yang menyebabkan penambahan sekitar 0,4 kg.

Dari kelompok kentang, kentang goreng (french fries) adalah yang paling buruk dampaknya bagi pinggang dibandingkan dengan kentang rebus atau panggang. Setiap satu saji kentang goreng mengandung 500-600 kalori.

Sementara itu, kebiasaan minum soda akan menyebabkan peningkatan berat badan 0,4 kg setiap empat tahun.

Selain pola makan, penyebab kegemukan lainnya adalah gaya hidup pasif, seperti terlalu lama duduk di depan televisi, minum alkohol, serta kurang tidur.

Para ahli menjelaskan, apa yang kita makan dan kebiasaan kita dalam mengonsumsinya jauh lebih berpengaruh daripada olahraga dan rencana penurunan berat badan jangka panjang.

Untuk itu mengatur pola makan akan lebih baik dari pada makan makanan secara berlebihan,  kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan tersebut dan tentunya akan berdampak pada kesehatan manusia. Dan perbanyak minum air putih dan makan makanan yang berserat.

Kegemukan yang saat ini menjadi masalah di banyak negara menjadi masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius. Kegemukan bukan hanya soal estetika, tetapi dipandang sebagai penyakit. Banyak orang yang berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badannya, tetapi tidak menyadari apa yang membuat bobot mereka melonjak.

0 komentar:

Posting Komentar