Yang dimaksud pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI, tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa pemberian makanan tambahan lain, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur, atau nasi tim. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal hingga bayi berumur empat bulan dan akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia enam bulan.
Manfaat pemberian ASI, khususnya ASI secara eksklusif bagi bayi, ibu, keluarga, negara, bahkan dunia, sangat banyak untuk disebutkan satu per satu. Manfaat yang terpenting bagi bayi antara lain: ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh, ASI dapat meningkatkan kecerdasan, dan Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang/ bonding.
1. ASI sebagai nutrisi
ASI yang dihasilkan seorang ibu yang melahirkan bayi prematur, komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan cukup bulan. Demikian pula halnya ASI yang keluar pada hari-hari pertama atau kolostrum, berbeda komposisinya dengan ASI yang keluar pada hari-hari selanjutnya, disebut ASI mature. Terdapat juga perbedaan antara komposisi ASI yang keluar pada saat permulaan
ibu menyusui (fore milk) dengan komposisi ASI yang keluar pada saat-saat akhir ibu menyusui (hind milk).
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi seimbang, dan secara alami disesuaikan dengan kebutuhan masa pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh bayi hingga usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi harus mulai mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun atau lebih.
Negara-negara Barat banyak melakukan penelitian khusus guna memantau pertumbuhan bayi penerima ASI eksktusif dan terbukti bayi penerima ASI eksklusif dapat tumbuh sesuai dengan rekomendasi pertumbuhan standar WHO-NCHS.
2. ASI bagi daya tahan tubuh dan kesehatan bayi
Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah kelahir-annya. Badan bayi baru lahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar empat bulan. Pada saat kadar immunoglobulin bawaan dari ibu menurun dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan immunoglobulin pada bayi.
Fakta mengenai menyusui
Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI. Air susu ibu merupakan cairan yang me-ngandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat menjadi pelindung bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Kolostrum mengandung zat immunoglobulin atau zat kekebalan 10 sampai 17 kali lebih banyak dari ASI mature. Selain itu, ASI akan rnerangsang terbentuknya antibodi bayi lebih cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif.
Suatu kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (angka terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
3. ASI eksklusif mengembangkan kecerdasan
Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan pertama atau growth spourt sangat penting karena pada periode inilah pertumbuhan otak sangat pesat. Kesempatan tersebut hendaknya dimanfaatkan oleh ibu agar pertumbuhan otak bayi sempurna dengan cara memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal. Kesempatan itu bagi seorang anak tidak akan berulang lagi. Telah terbukti pula dalam penelitian bayi yang kekurangan gizi berat pada masa pertumbuhan cepat pertama, yaitu dari usia 0-6 bulan, akan menerima dampak pengurangan jumlah sel otak sebanyak 15% sampai 20%.
Alam membekali manusia dengan “obat” pencegah gangguan gizi untuk periode ini, yaitu ASI. Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 4-6 bulan akan menjamin terjadinya perkembangan potensi kecerdasan anak secara optimal.
Air susu ibu selain merupakan nutrien ideal, dengan komposisi tepat, dan sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutriennutrien khusus yang sangat diperlukan pertumbuhan optimal otak bayi. Berikut ini nutrien khusus pada ASI yang tidak ada atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.
Hasil penelitian terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan bayi-bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi 8,3 poin. Hasil penelitian Dr. Riva (1977) menunjukkan bayi ASI eksklusif pada usia 9 tahun mempunyai IQ 12,9 poin lebih tinggi.
4. ASI dan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tentram, dan terlindung. Perasaan terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi, yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri.
5. Keuntungan lain pemberian ASI
a. Tidak mudah tercemar
ASI steril dan tidak mudah tercemar, sedangkan susu formula mudah dan sering tercemar bakteri, terutama bila ibu kurang mengetahui cara pembuatan susu formula yang benar dan baik. Bila botol tidak bersih, maka bakteri akan cepat tumbuh. Selain itu, susu sudah berbahaya bagi bayi walaupun belum tercium basi.
b. Melindungi bayi dari infeksi
ASI mengandung berbagai antibodi terhadap penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit yang menyerang manusia. Susu sapi tidak mengandung antibodi terhadap penyakit sehingga bayi susu formula lebih sering terserang muntah-berak dan batuk-pilek serta infeksi saluran pernafasan.
c. Ekonomis
Memberikan ASI jauh lebih murah dibanding memberikan susu formula. Ibu tidak perlu membeli susu kaleng dan peralatan susu botol. Ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu kaleng dan memasak air untuk susu dan peralatan membuat susu. Ibu dari kelompok ekonomi lemah yang tidak mampu membeli susu formula untuk bayinya seringkali mengencerkan takaran susu formula sehingga bayi mereka sering menderita kurang gizi.
d. Mengandung vitamin yang cukup
Vitamin, mineral dan zat besi yang terdapat dalam ASI akan diserap dengan baik oleh usus bayi, sedangkan pada susu sapi zat-zat tersebut hanya sebagian saja yang diserap oleh usus bayi.
e. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi
Zat besi dari susu sapi tidak diserap secara sempurna,sehingga bayi susu formula sering menderita anemia karena kekurangan zat besi. Penelitan membuktikan, bahwa tingkat kecerdasan pada bayi atau anak yang kekurangan zat besi akan menurun.
f. Mudah dicerna
ASI mudah dicerna, sedangkan susu sapi sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencerna. Selain itu, komponen kasein yang banyak terdapat susu formula membentuk gumpalan-gumpalan susu tebal sehingga sukar untuk dicerna. Akibatnya akan terdapat banyak zat sisa yang tidak dicerna oleh bayi. Selain itu, bayi akan menderita sembelit (sukar buang air besar).
g. Menghindarkan bayi dari alergi
Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita lebih banyak masalah alergi, misalnya asma dan eksim.
Manfaat pemberian ASI, khususnya ASI secara eksklusif bagi bayi, ibu, keluarga, negara, bahkan dunia, sangat banyak untuk disebutkan satu per satu. Manfaat yang terpenting bagi bayi antara lain: ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh, ASI dapat meningkatkan kecerdasan, dan Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang/ bonding.
1. ASI sebagai nutrisi
ASI yang dihasilkan seorang ibu yang melahirkan bayi prematur, komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan cukup bulan. Demikian pula halnya ASI yang keluar pada hari-hari pertama atau kolostrum, berbeda komposisinya dengan ASI yang keluar pada hari-hari selanjutnya, disebut ASI mature. Terdapat juga perbedaan antara komposisi ASI yang keluar pada saat permulaan
ibu menyusui (fore milk) dengan komposisi ASI yang keluar pada saat-saat akhir ibu menyusui (hind milk).
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi seimbang, dan secara alami disesuaikan dengan kebutuhan masa pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh bayi hingga usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi harus mulai mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun atau lebih.
Negara-negara Barat banyak melakukan penelitian khusus guna memantau pertumbuhan bayi penerima ASI eksktusif dan terbukti bayi penerima ASI eksklusif dapat tumbuh sesuai dengan rekomendasi pertumbuhan standar WHO-NCHS.
2. ASI bagi daya tahan tubuh dan kesehatan bayi
Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah kelahir-annya. Badan bayi baru lahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar empat bulan. Pada saat kadar immunoglobulin bawaan dari ibu menurun dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan immunoglobulin pada bayi.
Fakta mengenai menyusui
Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI. Air susu ibu merupakan cairan yang me-ngandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat menjadi pelindung bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Kolostrum mengandung zat immunoglobulin atau zat kekebalan 10 sampai 17 kali lebih banyak dari ASI mature. Selain itu, ASI akan rnerangsang terbentuknya antibodi bayi lebih cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif.
Suatu kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (angka terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
3. ASI eksklusif mengembangkan kecerdasan
Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan pertama atau growth spourt sangat penting karena pada periode inilah pertumbuhan otak sangat pesat. Kesempatan tersebut hendaknya dimanfaatkan oleh ibu agar pertumbuhan otak bayi sempurna dengan cara memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal. Kesempatan itu bagi seorang anak tidak akan berulang lagi. Telah terbukti pula dalam penelitian bayi yang kekurangan gizi berat pada masa pertumbuhan cepat pertama, yaitu dari usia 0-6 bulan, akan menerima dampak pengurangan jumlah sel otak sebanyak 15% sampai 20%.
Alam membekali manusia dengan “obat” pencegah gangguan gizi untuk periode ini, yaitu ASI. Pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 4-6 bulan akan menjamin terjadinya perkembangan potensi kecerdasan anak secara optimal.
Air susu ibu selain merupakan nutrien ideal, dengan komposisi tepat, dan sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutriennutrien khusus yang sangat diperlukan pertumbuhan optimal otak bayi. Berikut ini nutrien khusus pada ASI yang tidak ada atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.
Hasil penelitian terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan bayi-bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi 8,3 poin. Hasil penelitian Dr. Riva (1977) menunjukkan bayi ASI eksklusif pada usia 9 tahun mempunyai IQ 12,9 poin lebih tinggi.
4. ASI dan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tentram, dan terlindung. Perasaan terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi, yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri.
5. Keuntungan lain pemberian ASI
a. Tidak mudah tercemar
ASI steril dan tidak mudah tercemar, sedangkan susu formula mudah dan sering tercemar bakteri, terutama bila ibu kurang mengetahui cara pembuatan susu formula yang benar dan baik. Bila botol tidak bersih, maka bakteri akan cepat tumbuh. Selain itu, susu sudah berbahaya bagi bayi walaupun belum tercium basi.
b. Melindungi bayi dari infeksi
ASI mengandung berbagai antibodi terhadap penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit yang menyerang manusia. Susu sapi tidak mengandung antibodi terhadap penyakit sehingga bayi susu formula lebih sering terserang muntah-berak dan batuk-pilek serta infeksi saluran pernafasan.
c. Ekonomis
Memberikan ASI jauh lebih murah dibanding memberikan susu formula. Ibu tidak perlu membeli susu kaleng dan peralatan susu botol. Ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu kaleng dan memasak air untuk susu dan peralatan membuat susu. Ibu dari kelompok ekonomi lemah yang tidak mampu membeli susu formula untuk bayinya seringkali mengencerkan takaran susu formula sehingga bayi mereka sering menderita kurang gizi.
d. Mengandung vitamin yang cukup
Vitamin, mineral dan zat besi yang terdapat dalam ASI akan diserap dengan baik oleh usus bayi, sedangkan pada susu sapi zat-zat tersebut hanya sebagian saja yang diserap oleh usus bayi.
e. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi
Zat besi dari susu sapi tidak diserap secara sempurna,sehingga bayi susu formula sering menderita anemia karena kekurangan zat besi. Penelitan membuktikan, bahwa tingkat kecerdasan pada bayi atau anak yang kekurangan zat besi akan menurun.
f. Mudah dicerna
ASI mudah dicerna, sedangkan susu sapi sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencerna. Selain itu, komponen kasein yang banyak terdapat susu formula membentuk gumpalan-gumpalan susu tebal sehingga sukar untuk dicerna. Akibatnya akan terdapat banyak zat sisa yang tidak dicerna oleh bayi. Selain itu, bayi akan menderita sembelit (sukar buang air besar).
g. Menghindarkan bayi dari alergi
Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita lebih banyak masalah alergi, misalnya asma dan eksim.
0 komentar:
Posting Komentar